Skip to main content

Mengapa Air Galon Isi Ulang Harganya Sangat Murah, Apakah Berbahaya Untuk Diminun?

Pernahkah bertanya kenapa Air Galon Isi ulang harganya sangar murah Apakah air galon Isi ulang  berbahaya untuk di minum? 

Minum air sudah tentu menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi tuguh kita untuk bisa bertahan hidup. Kebutuhan air dalam tubuh memang sangat banyak sekali agar organ tubuh bisa bekerja maksimal. Air yang kita minu tentunya harus terjaga kualitasnya minimal kebersihan agar layak di minum.

Masyarakat pada umum nya sudah tahu dengan Air galon isi Ulang, bahkan mungkin kita sendiri suka minum dengan air galon isi ulang. akan tetapi Air Galon isi ulang  masih menjadi banyak berdebatan apakah berbahaya untuk di minum atau aman untuk di minum?

Kita jangan dikit-dikit bilang ini bahaya itu bahaya karena bisa membuat seseorang merasa tidak nyaman. Termasuk makanan paling fresh, paling alami, paling natural, maupun paling organik yang pernah anda temui sekalipun. Jadi kalau mau makan, ya tinggal makan saja, kalau mau minum ya minum aja tidak perlu takut dan waspada yang yang sangat berlebih Asal paham aturannya dan ngerti kapan harus berhenti.

Beberapa sumber menyebutkan Air galon isi ulang itu murah bukan karena "bahaya", tetapi karena teknologinya jauh di bawah teknologi industri air dalam kemasan. Bahkan bisa di bilang sangat-jauh-di-bawah

Model standar alat isi ulang di depot air galon isi ulang kan seperti ini toh. Cuma butuh ruangan kecil, mungkin 12 meter persegi saja sudah cukup (saya nggak tau persisnya, karena saya nggak belajar desain interior . 

Namun, ukuran ruangan segitu bahkan nggak muat untuk diisi salah satu mesin pada pabrik air kemasan, yang salah satu contohnya adalah di bawah ini :


Oke, itu adalah alasan pertama ya. Alasan kedua adalah: sertifikasi. Saya nggak tau apa saja persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemilik air galon isi ulang agar boleh menjalankan usahanya. Seingat saya, mereka juga harus mengurus perizinan di Dinkes atau BPOM gitu, saya lupa. Tapi bagaimana dengan air kemasan pabrik? Mereka wajib memenuhi: SNI, GMP, HACCP, ISO, Halal, dan lain sebagainya. Semuanya itu nggak murah lo. Mereka harus:

Memiliki desain pabrik yang sesuai ketentuan minimal (bukan asal ada ruangan saja). Hal ini meliputi: ukuran, adanya ventilasi, mungkin pengatur suhu udara, jenis bahan untuk dinding, jenis bahan untuk lantai, bentuk perpotongan antara lantai dan dinding (harus melengkung atau tidak), dll.


Memiliki orang yang bekerja untuk memantau dan mencatat kondisi produksi tiap saat dan tiap waktu (pemantauan tiap jam adalah yang paling minimal): yaitu para Quality Control (QC). Mereka bakal mencatat: adanya tidaknya kontaminasi pada air mereka, apakah alat sterilisasi berjalan dengan baik, apakah kondisi ruangan cukup bersih, apakah kondisi kemasan tergesel dengan baik, apakah para pekerja sudah menjalankan tugas mereka sesuai dengan SOP, dan lain sebagainya.


Bukan hanya menggaji para QC. Orang-orang QC pun juga perlu diperlengkapi peralatan analisis yang nggak murah juga. Tanpa alat-alat analisis tersebut (+ maintenance rutin), QC bakal sama seperti seorang pemancing yang tanpa alat pancing.


Memanggil auditor itu juga membayar. Lembaga sertifikasi nggak ada yang gratis (kecuali di Malaysia, lembaga Halal mereka dibiayai oleh pemerintah sehingga bisa gratis).
Sebenarnya, jika kita lihat perbedaan antara kedua bisnis tersebut, saya cukup heran bahwa air galon pabrik harganya bisa cukup murah yaitu di bawah IDR 20.000 per galon. Jika isi ulang cuma IDR 5000 per galon, saya kok nggak seberapa heran.

Sekarang beranjak ke bagian "bahaya"nya. Apakah bahaya jika diminum? Saya nggak pernah merekomendasikan air isi ulang untuk langsung diminum tanpa dimasak terlebih dulu. Kalau air minum kemasan, ya harusnya sudah aman untuk langsung diminum. Nah, jika air isi ulang juga harus dimasak, apa bedanya sama air PDAM? Jika air PDAMnya bersih dan kualitasnya memang bagus (misal pada daerah yang dekat dengan sumber mata air), mungkin air PDAMnya malah berkualitas lebih bagus daripada air isi ulang. Namun, untuk kualitas air PDAM di kota semacam Surabaya, saya ya jauh rekomen air isi ulang lah untuk dikonsumsi. Bukan masalah bahaya mikrobanya, tetapi masalah bahaya logam berat yang mungkin ada. Dengan biaya air PDAM yang "relatif" murah, PDAM kita tentunya nggak mungkin bisa afford teknologi pengolahan air mutakhir yang sampai airnya bisa diminum tanpa dimasak.

Sebenarnya ini tergantung dari pemilik depot air isi ulangnya, mereka rajin menjaga hygiene dan sanitasi apa nggak? Banyak juga dari antara mereka yang nggak paham dengan apa yang dimaksud dengan hygiene dan sanitasi, dikiranya "asal rutin dibersihkan" saja sudah bisa memenuhi syarat hygiene-sanitasi. Enggak sesimpel itu, Ferguso, pelajaran hygiene-sanitasi saja minimal dipelajari dalam 1 semester. Belum lagi kuliah sanitasi pada industri pangan, pelajarannya masih nambah beberapa semester lagi.

Pastinya, saya nggak bakal bilang bahwa air isi ulang bebas dari mikroorganisme maupun parasit. Saya masih cukup percaya jika air minum kemasan relatif tidak mengandung mikroorganisme, tetapi tidak untuk air isi ulang. Tapi saya sendiri dulu juga pakai kok air isi ulang untuk masak. Untuk masak loh ya, bukan untuk diminum langsung. Soalnya, air isi ulang (((seharusnya))) bebas dari logam berat dan kaporit, berbeda dari air PDAM yang sekelas kota besar seperti Jakarta, Surabaya. Itu yang penting.

Itulah Gambaran singkat megenai Air Galon Isi Ulang Harganya Sangat Murah, Apakah Berbahaya Untuk Diminun? Jadi kembali kepada masing-masing individu agar tetap menjaga kesehatan dengan minum air yang higienis. Semoga artikel ini bisa bermanfaat.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar